Minggu, 30 Desember 2012

HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS



Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam
·         Hubungan Islam dan Sains tidak lepas dari kemajuan dan kemunduran sains dalam peradaban Islam

Kemajuan Sains Dalam Peradaban Islam
·         Umat Islam mulai mempelajari atau melakukan penafsiran ilmiah sejak generasi pertama sampai abad ke-lima hijriyah hingga menjadikan diri mereka sebagai pelopor Ilmu pengetahuan di seluruh penjuru dunia
·         Umat Islam telah menjadi pelopor dalam research tentang alam, sekaligus sebagai masyarakat pertama dalam sejarah ilmu pengetahuan yang melakukan experimental science atau ilmu thabi’i berdasarkan percobaan yang kemudian berkembang menjadi applied science atau technology.

ISLAM Mendorong Kemajuan Sains
Islam mendorong ummatnya untuk selalu berupaya mengembangkan sains
·         Q.S. Al-’alaq: 1-5
·         Q.S. Ali-Imran: 190-191
·         Q.S. Al-Jatsiyah: 13

      Pandangan Al-Qur’an terhadap Sains
·         Seluruh pengetahuan, termasuk pengetahuan kealaman (sains), terdapat dalam al-Qur’an. (Pendapat ini didukung antara lain oleh al-Ghazali, al-Suyuti, dan Maurice Bucaile)
·         Al-Qur’an hanya sebagai petunjuk untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.( Pendapat ini didukung antara lain oleh Ibnu Sina, al-Biruni, dan al-Haitam)


      Faktor-faktor Pendorong Kemajuan Sains dalam Peradaban Islam
·         Universalisme
·         Toleransi
·         Karakter pasar internasional
·         Perhargaan
·         terhadap sains dan saintis
·         Keterpaduan
·         antara tujuan dan alat/cara
universalisme
keyakinan dan tujuan akan menghasilkan ikatan kebersamaan umat islam
Ummat Islam (Q.S. Ali-Imran: 110)
·         Beriman kepada Allah
·         Melarang Berbuat Munkar
·         Mengajak kepada Kebaikan
Toleransi
         Mau Berbagi Ilmu
         Mau Menerima Ilmu
Universalisme dan Toleransi
         Ummat Islam dengan toleransi Tidak teriolasi dan Rahmat bagi semesta alam
Karakter Pasar Internasional
         Karakter Pasar Internasional adalah Luasnya Jaringan Perdagangan
         Luas daerah kekuasaan Islam pada Dinasti Abbasiyah adalah dari India di Timur sampai dengan Andalusia di Barat
         Rihlah ilmiyah (perjalanan untuk mencari ilmu pengetahuan) adalah menjadikan sains-teknologi di dunia Islam maju
Perhargaan terhadap sains dan saintis
Al-Makmun membangun Baitul Hikmah
Keterpaduan antara tujuan dan cara
Sains dan nilai (etika atau moral) harus berjalan bersamaan
Kemunduran Sains dalam Peradaban Islam
Factor utama kemunduran sains dalam peradaban islam adalah Konflik islam dan sain, yang akhirnya menyebabkan:
         masa akhir kemunduran sains Islam
         kemunculan sains modern (Newton)
Salah satu konflik yang terjadi adalah Imam Al-Ghazali  dengan bukunya yang berjudul IhyaUlumiddin yang isinya:
         menyerukan umat Islam untuk kembali meng’hidup’kan ajaran agama
         Larangan untuk mempelajari sains, sehingga budaya mempelajari sains ditinggalkan
Dampak salah paham yakni ketimpangan posisi ilmu dan terpisahnya tradisi filsafat dengan tradisi pemikiran keagamaan  yang mengakibatkan Filsafat dan sains berada dalam satu kelompok (ilmu duniawi) dan agama berada dalam kelompok lain (ilmu ukhrawi)

Sumber Refensi
Nurochman, M.Kom. UIN Sunan Kalijaga

TIPOLOGI HUBUNGAN SAINS DAN AGAMA




Pendahuluan
·         Isu hubungan agama dan sains tidak selalu diisi dengan pertentangan dan ketidaksesuaian
·         Banyak kalangan yang berusaha mencari hubungan antar keduanya
·         Kalangan lain beranggapan bahwa agama dan sains tidak akan pernah dapat ditemukan, keduanya adalah entitas yang berbeda, memiliki wilayah masing-masing yang terpisah baik segi objek formal-material (ontologi), metode penelitian (epistemologi), serta peran yang dimainkan (aksiologi)
·         Di akhir dasawarsa tahun 90-an, di Amerika Serikat dan Eropa Barat khususnya, berkembang diskusi tentang sains (ilmu pengetahuan) dan agama (kitab suci)
·         Diskusi dimulai oleh Ian G. Barbour yang mengemukakan teori “Empat Tipologi Hubungan Sains (Ilmu Pengetahuan) dan Agama (Kitab Suci)”

Empat Tipologi Hubungan Sains (Ilmu Pengetahuan) dan Agama (Kitab Suci)
1.      Tipologi Konflik
menganggap bahwa agama dan ilmu pengetahuan itu saling bertentangan. Dianut oleh kelompok materialisme ilmiah dan kelompok literalisme kitab suci
materialisme ilmiah
·         keyakinan agama tidak dapat diterima karena agama bukanlah data yang dapat diuji dengan percobaan
·         sains (ilmu pengetahuan) bersifat obyektif, terbuka, dan progressif
·         agama (kitab suci) bersifat subyektif, tertutup, dan sangat sulit berubah
literalisme kitab suci
·         teori ilmiah melambungkan filsafat materialisme dan merendahkan perintah moral Tuhan

penyebab konflik:
fundamentalisme sains (ilmu pengetahuan) dan fundamentalisme agama (kitab suci)

2.      Tipologi Independensi
Konflik tidak perlu terjadi
·         karena sains (ilmu pengetahuan) dan agama (kitab suci) berada di domain yang berbeda
·         sains (ilmu pengetahuan) sebagai kajian atas alam sedangkan agama (kitab suci) sebagai rangkaian aturan berperilaku


3.      Tipologi Dialog
mencari (secara ilmiah) hubungan (konseptual dan metodologis) antara sains dan agama, kemiripan dan perbedaannya.

DIALOG SAINS DAN AGAMA
KONSEPTUAL
·         sains menyentuh persoalan di luar wilayahnya sendiri (misalnya: mengapa alam semesta serba teratur?)
·         sains digunakan sebagai analogi untuk membahas hubungan Tuhan dengan dunia, yakni adanya kesejajaran konseptual antara teori ilmiah dan keyakinan teologi

METODOLOGI
Saat sains dipahami tidaklah seobyektif dan agama juga dipahami tidaklah sesubyektif – sebagaimana yang diduga

SAINS : OBYEKTIF-SUBYEKTIF
·         Data ilmiah yang menjadi dasar sains, ternyata melibatkan unsur-unsur subyektifitas
·         Subyektivitas itu terjadi pada asumsi-asumsi teoritis yang digunakan dalam proses pemilahan, pelaporan, dan penafsiran data
·         Sebagian teori sains lahir dari imajinasi kreatif yang di dalamnya mengandalkan analogi dan model

AGAMA: SUBYEKTIF-OBYEKTIF
·         Agama tidak sesubyektif yang diduga
·         Data agama (pengalaman keagamaan, ritual, dan kitab suci) lebih banyak diwarnai penafsiran konseptual
·         Asbaabun nuzuul
·         Asbaabul wuruud

4.      Tipologi Integrasi

·         Memadukan antara agama dan sains
·         menyerukan perumusan ulang terhadap gagasan-gagasan teologi tradisional
·         teologi tradisional dikaji secara lebih ekstensif (luas) dan sistematis

Tiga versi integrasi
1.      natural theology
Menjadikan alam sebagai sarana untuk mengetahui Tuhan( Eksistensi Tuhan dapat disimpulkan dari (didukung oleh) bukti desain alam, yang dari alam tersebut dapat menyadari adanya Tuhan)

2.      theology of nature
Berangkat dari pemahaman keagamaan (pemahaman keagamaan yang ada disinari dengan sains)

ITT + S = TR (Arthur Peacocke)
ITT = iman dan teologi tradisional
S = sains
TR        = teologi yang telah direvisi

3.      sintesis sistematis
Pemaduan agama dan sains secara lebih sistematis sehingga memberikan kontribusi ke arah pandangan yang lebih koheren
Melalui filsafat proses setiap peristiwa atau teori baru merupakan produk masa lalu dari tindakan dan aksi Tuhan

Sumber Referensi
Frida Agung, UIN Sunan Kalijaga

Dinosaurus Menurut Alquran Dan Hadits ISLAM



Sebagian Artikel ini saya dapat dari Jawatankuasa  

 Oke baiklah kawan, ini sangat membingungkan bila ditelaah oleh orang-orang yang tidak mempunyai ilmu tafsir dan ilmu agama lain yang mendukung seperti ilmu hadits dan sejarah sejarah islam, namun setelah 2 bulan Jawatankuasa  mencari, meneliti, dan bereksperimen tentang hal yang menghubungkan dinosaurus dengan alquran maupun hadits dia menemukan sesuatu yang masuk akal akhirnya.

Baiklah di mulai dulu dari awal, harap baca baik-baik agar tak salah kutip maupun tak salah ingat.
Pemikiran ini saya mulai dari awal beliau menonton NGC(National Geographic Channel) Dino sekitar beberapa bulan yang lalu, disitu saya melihat banyak sekali Dinosaurus, mahluk-mahluk yang sangat berbahaya bila hidup berdampingan dengan kita manusia yang sekarang ini.

Pada awalnya beliau berpikir apakah ada ayat dalam Alquran yang membahas tentang mahluk-mahluk yang sangat besar ini, lalu setelah beliau cari dengan susah payah dalam 2 bulan ini, akhirnya beliau mendapatkan jawaban yang cukup unik namun sangatlah masuk akal dan membuat orang-orang yang tak paham agama Islam berpikir diluar kebiasaan di berpikir,  mulai dulu dari dinosaurus.
Dinosaurus (Yunani δεινόσαυρος, deinosauros) adalah hewan bertulang belakangdominan di ekosistem darat selama lebih dari 160 juta tahun, dari periode Trias Tua (sekitar 230 juta tahun yang lalu) sampai dengan akhir periode Kapur (sekitar 65 juta tahun yang lalu), ketika banyak dari mereka punah pada peristiwa kepunahan Kapur-Tersier.
sumber: Wikipedia -Dinosaurus

Perbandingan fosil bBrachiosaurus dan manusia 
Perbandingan Fosil T-rex dan Manusia




Setelah melihat gambar diatas kita tentu saja akan berpikir bahwa manusia hanyala kecil bila dibandingkan mahluk yang sebesar t-rex apalagi brachiosaurus yang setinggi gedung berlantai tersebut, namun pernakah kalian berpikir walaupun hanya sekali, Bahwa mereka adalalah binatang/mahluk yang hidup di 200 juta tahun sebelum kita, coba pikirkan baik-baik tentang itu, kita semua telah terpengaruh oleh film jurassic park 1, 2 dan 3 yang memperlihatkan seolah-olah manusia yang saat ini berdampingan hidup dengan para dinosaurus yang udah Knock Out dari bumi ini 200 juta tahun yang lalu....



Teori Evolusi Dinosaurus Dan Hubungannya Dengan Al-Quran

Setelah anda membaca dengan seksama pernyataan saya tadi tentang dinosaurus yang hidup 200 juta tahun yang lalu, pasti sekarang anda dapat menangkap maksud saya, eits.....! jangan tutup dulu bila belum baca samapai akhir, karena tak semuanya akan anda pahami bila hanya membaca samapai disini...

kita sudah mengetahui bahwa ALLAH SWT menciptakan seluruh alam semesta untuk mahluknya termasuk manusia, hewan dan sebagainya...

berikut Ayat Al-Quran yang di temukan, Dijelaskan dalam Annaziat ayat 33 :
”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.

lalu, dalam QS. Luqman (31) : 10:
"Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik"

LhoOo...!? terus apa hubungannya sama Dinosaurus???
nah untung kalian baca dari awal, jadi begini kita semua pasti tahu nabi Adam Alaihi Salam kan!?
dari hadits shoheh(haidts yang kuat dan dapat dipercaya) yang saya kutip tinggi nabi adam yaitu 27,432 meter, berikut hadits-nya:

kata rasulullah “Allah menciptakan adam dengan tinggi enam puluh hasta“(HR.Bukhari)

Jika kita hitung, satu hasta itu kira-kira sama dengan 18 inchi, dan 1 inchi sama dengan 2,54 cm. sehingga 1 hasta sama dengan 45,72 cm. maka dengan begitu tinggi nabi adam adalah27,432 meter
kita lihat tingginya dinosaurus:






kita dapa melihat bahwa manusia sekarang tingginya hanya sekaki t-rex ataupun spinosaurus, tapi cobalah bayangkan bila tinggi nabi adam 27,432 atau sama dengan 60 hasta dan bila di ubah ke feet jadi 60 feet. 
tinggi manusia pertama yaitu nabi adam 60 feet dan spinosaurus cuma 16 feet...

kutipan diatas saya ambil disebuah blog, menurut saya memang agak gaje..
namun saya lebih puas dengan pendapat seseorang di forum ini yaitu sebagai berikut:

Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
QS. Luqman (31) : 10

....disini ditunjukkan bahwa setelah penciptaan bumi, juga dikembangbiakkan binatang2. dan ini seharusnya adalah binatang2 prasejarah dan juga binatang2 yang kita lihat saat ini. wallahualam.

Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Rasulullah SAW memegang tanganku kemudian berkata: "Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Tinggi telah menciptakan tanah (bumi) pada hari Sabtu, menciptakan padanya gunung-gunung hari Ahad, menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan hal-hal yang tidak disenangi pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, dan menyebarkan binatang padanya hari Kamis, dan menciptakan Adam alaihissalam setelah Ashar pada hari Jum'at pada akhir penciptaan pada akhir waktu dari waktu-waktu Jum'at antara Ashar hingga malam."
(sumber)

....harap diketahui bahwa panjangnya hari antara manusia dan Allah berbeda. hal ini dibuktikan oleh :

Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”.
QS. Al-Mu'minuun (23) : 114

Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.
QS. An-Nazi'at (79) : 46

kita pribadi bisa mengalaminya sendiri, yaitu dengan mengira2 berapa lamanya kita tertidur. terasa singkat bukan?

sungguh lama waktu antara kamis (saat penyebaran binatang pada awalnya) dan jum'at (penciptaan Adam).. berdasarkan pengukuran geologis umur bumi adalah 4,5-4,6 milyar tahun. dinosaurus sendiri diperkirakan punah 65 juta tahun yang lalu, dan diperkirakan telah menghuni bumi selama 145 juta tahun. dan manusia belum begitu lama mendiami bumi bukan? jadi memang, manusia dan dinosaurus tidak mempunyai ikatan secara langsung yang harus secara eksplisit dituliskan dalam Al-Quran.. dan secara akidah, tidaklah ada keperluan untuk membahas adanya dinosaurus, bukan? namun begitu, bukankah telah disebutkan bahwa binatang diciptakan sebelum manusia? bukankah di dalam hari itu ada zamannya dinosaurus, yang fosilnya sudah ditemukan para ilmuwan? inilah petunjuk, dan kita selama ini mengabaikannya.. wallahualam. semoga fosil2 itu kebenaran adanya, dan bukan kesesatan yang disebarkan pada kita.

dan benar apa yang dikatakan teman2 lainnya : Al-Quran bukan buku sejarah. setidaknya, bukan murni buku sejarah. namun begitu ada petunjuk di dalamnya yang harus digali oleh manusia. lagipula, apa yang kita harapkan? bahwa sebuah kitab setebal 30 juz akan memuat segalanya secara detail? kita tentu tidak mengharapkan hal itu dari Al-Quran.. kita harus menggalinya, menelitinya sebaik mungkin, dan sungguh luar biasa bahwa ternyata dalam kitab setebal itu termuat berbagai petunjuk tentang ilmu teknologi. jadi nyata bahwa Al-Quran adalah kumpulan ilmu dan petunjuk : benar dan salah, ketauhidan, bimbingan hidup, ilmu dan teknologi, sejarah2 (baik yang harus kita gali sendiri, maupun yang diceritakan secara langsung), dan lainnya.. bisakah sebuah buku buatan manusia memuat semua petunjuk ini? apalagi, jika kita merujuk pada tingkat ilmu dan teknologi pada masa itu..

bisa dilihat poin pertama : bagaimana mungkin Nabi Muhammad, SAW, menulis tentang struktur bumi dan langit (atmosfir), dan keberadaan gunung2 sebagai penyeimbangnya? sementara dia hidup bukan pada zaman yang memungkinkan adanya eksplorasi bumi? kita sudah membuka tabir ilmu pengetahuan itu.. saatnya kita melihat petunjuk2 lain, dan mencari ilmu lainnya.. semoga Allah SWT membimbing ilmu yang kita dapatkan pada keimanan, amin ya robbal alamin.

Sumber Refensi
Diakses pada tanggal 17 november 2012 jam 11.13